Assalamu’alaikum. Pak Ustad.. mohon pencerahan. Sepengetahuan saya dalam sebuah masjid tidak boleh ada 2 atau lebih kelompok sholat berjamaah (kecuali sholat jama/qashar) namun saya sering mendapatkan dibeberapa mesjid biasanya magrib dan dhuhur ada beberapa kelompok.yang sholat berjamaah.. secara fiqih apakah memang tidak bolehnya itu sebatas anjuran ? Terima kasih. Bpk.Ipit – Kota Batam
Wa ‘alaikumsalam, Pak Ipit yang dirahmati Allah terima kasih atas pertanyaannya. Benar pak kita selaku orang mukmin dilarang untuk berpecah belah termasuk didalam mendirikan shalat dgn adanya bbrp kelompok jama’ah shalat. Hal ini bila dimaksudkan untuk membuat tandingan maka Allah SWT mencelanya sebagai bagian dari orang2 munafiq. Allah SWT berfirman,
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِّمَنْ حَارَبَ اللهَ وَرَسُولَهُ مِن قَبْلُ لَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَآ إِلاَّ الْحُسْنَى وَاللهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang. orang yang mendirikan mesjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mu’min), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mu’min serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah:”Kami tidak menghendaki selain kebaikan”. Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya) (Surat At Taubah. 9:107).
Dalam firman Allah l : وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَmenunjukkan secara jelas larangan memecah belah kaum muslimin, sehingga wajib bagi mereka untuk bersatu kekauatannya. Hal ini tidak terjadi kecuali dengan berjamaah bersama imam rawatib.
Imam Al Qadhiy Abu bakr Ibnul ‘Arabiy menjelaskan maksud ayat ini dalam pernyataan beliau: “Maknanya: Mereka berada pada satu jamaah di satu masjid, lalu kaum munafiq ingin memecah belah kesatuan mereka dalam ketaatan dan mengajak mereka kepada kekufuran dan maksiat. Ini menunjukkan bahwa tujuan terbesar dan jelas dalam penetapan jamaah adalah menyatukan hati dan persatuan dalam ketaatan, mengendalikan dan melarang melakukan perbuatan rendah sampai timbul rasa senang berkumpul serta membersihkan hati dari noda kedengkian dan iri hati. Imam Malik mengerti akan makna ini ketika menyatakan: “Tidak boleh ditegakkan sholat dua jamaah dalam satu masjid baik dengan dua imam atau satu imam”. Beliau menyelisihi ulama yang lainnya.
Hukum asal imam adalah untuk ditaati selama tidak bermaksiat kpada Allah ta’ala termasuk didalam shalat kecuali bila memang mrk masbuq boleh membuat shalat berjama’ah kedua. Barangkali saudara kita yang melakukan shalat berjama’ah dgn bbrp kelompok krn ketidak fahaman mrk. Sy kira disinilah peran penting amar ma’ruf nahyi mungkar dijalankan agar yang sdh faham mengajarkan kpada yang belum faham.
Wallahu a’lam