Kebanyakan kita merasa bahwa agama itu tidak terlalu penting untuk kita anggap sebagai hal yang penting.
Toh untuk belajar agama saja malasnya minta ampun. Untuk duduk mendengar pengajian pun berat, tidak melihat ada keuntungan apapun untuk hadir dalam halaqoh agama, Apalagi untuk mengamalkan nya?
Tapi tiba-tiba agama bisa menjadi penting saat orang yang kita sayang dan cintai meninggal dunia, karena harta, kekayaan dan ilmu pengetahuan mendadak tidak berguna untuk diserahkan kepada yang telah meninggal dunia. Mau berdoa, hafalan doanya pun amat terbatas, maka bahasa sendiri lah yang sanggup digunakan. Mau mengirimkan pahala bacaan Alquran tak berani karena hanya tahu satu pendapat yang mengatakan tak sampai. Mau beramal soleh tak mampu juga karena tak mengetahui benar amal soleh yang mana yang bisa menjadi syafaat untuk sampai kepada almarhum.
Tapi itu masih mending karena yang meninggal hanyalah orang yang kita sayang, masih ada waktu untuk melakukan sesuatu yang bisa kita lakukan dengan belajar doa dan amalan yang meringankan almarhum di alam sana. Adapun kepentingan yang sesungguhnya dari agama adalah saat diri kita yang meninggal. Berbagai pertanyaan alam kubur, perhitungan amal yang ketat, pertanggungjawaban yang berat dan yang paling mengerikan adalah tidak ada jalan untuk kembali dan memperbaiki diri.
Mari tanya diri sendiri, adakah agama masih penting untuk diri ini?
(Pic : Credit to Cafeilmu)