#Aqidah Islam : Air Salah Satu Tanda Keagungan Ciptaan Allah SWT#
Pelajaran Ayat Al-Qur’an Hari Ini :
Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman,
{إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِن مَّاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ} [البقرة : 164]
Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”(QS.Al-Baqarah:164).
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah Subhana wa ta’ala. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para keluarganya, sahabat2 nya & ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat. Tausiyah group WA & BBM pagi ini akan membahas tentang Aqidah Islam yakni membaca & mencermati air sbg salah satu tanda keagungan ciptaan Allah SWT.
Segala puji bagi Allah SWT yg tlh menciptakan air. Air adl salah satu dari sumber kehidupan (life resource). Tiada kehidupan makhluk dibumi tanpa ada air. Begitu besar ketergantungan makhluk hidup thp air & betapa besar manfaat air bagi kehidupan. Sampai saat ini belum ada satu zat pun yg dpt menggantikan air sbg salah satu sumber kehidupan. Bila fungsi air sangat berarti bagi kehidupan berarti betapa agungnya zat yg menciptakan air yakni Allah SWT.
Memikirkan tentang fenomena alam semesta, manusia & kehidupan adl bagian dari proses menuju keimanan kpd Allah SWT. Al-Imam Al-Juwaini rahimahullahu (W 478 H) mengatakan, Kewajiban pertama kali atas orang yg aqil baligh beriringan semakin matangnya kedewasaan atau terjadinya mimpi adl niat berfikir dgn benar yg membawa kpd pengetahuan bhw alam ini adl sesuatu yg baru.(Kitab Al-irsyad Fii ushulil Fiqh hal 3).
Dengan demikian seorang hamba yg tlh mencapai usia baligh & berakal memiliki kewajiban utk membaca ayat2 kauniyah (research and analysis). Ayat2 kauniyah adl ayat atau tanda yang wujud di sekeliling manusia yg diciptakan oleh Allah SWT. Ayat2 ini adl ayat2 dlm bentuk segala ciptaan Allah SWT berupa alam semesta & semua yg ada di dalamnya.
Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani rahimahullahu menjelaskan, Islam dibangun di atas satu dasar, yaitu aqidah. Aqidah menjelaskan bhw di balik alam semesta, manusia & hidup, terdapat Pencipta (Al-Khaliq) yg tlh meciptakan ketiganya, serta yg tlh meciptakan segala sesuatu lainnya. Dialah Allah SWT. Bahwasanya Pencipta tlh menciptakan segala sesuatu dari tdk ada menjadi ada. Ia bersifat wajibul wujud, wajib adanya. Sebab kalau tdk demikian, berarti Ia tdk mampu menjadi Khaliq. Ia bukanlah makhluk krn sifat-Nya sbg Pencipta memastikan bhw diri-Nya bukan makhluk. Pasti pula bhw Ia mutlak adanya krn segala sesuatu menyandarkan wujud atau eksistensinya kpd diri- Nya, sementara Ia tidak bersandar kpd apapun.(Kitab Nidzomu Al-islam hal 9).
*Fakta Tentang Air*
Secara ilmiah air adl substansi kimia dgn rumus H2O, satu molekul air tersusun atas 2 atom hidrogen yg terikat secara kovalen pd satu atom oksigen. Air bersifat tdk berwarna, tdk berasa & tdk berbau pd kondisi standar, yaitu pd tekanan 100 kPa (1 bar). Nama alternatif Air adl aqua, dihidrogen monoksida, hidrogen hidroksida. Dgn titik lebur 0°C (273.15 K) (32 ºF) & titik didih 100 °C (373.15 K) (212 ºF).
Yedi Purwanto dalam Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 Tahun 7, April 2008 mengatakan, berdasarkan keterangan dokter, manusia dpt bertahan hidup selama 5-7 hari tanpa makanan. Tetapi manusia tersebut hrs mendapatkan air utk tubuhnya. Jika demikian adanya, tentu manusia tdk dpt hidup tanpa air.
Imam Suyuthi rahimahullahu didlm kitab Asbabun nuzul menjelaskan sebab turunnya QS.Al-Baqarah ayat 164 diatas, Diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur di dlm Sunannya, Al-Faryabi di dlm Tafsirnya & Al-Baihaqi di dlm kitab Syu’bul Iman yg bersumber dari Abidh-Dhuha bhw ketika turun ayat tsb (QS.Al-Baqarah ayat 163), kaum musyrikin kaget & bertanya2 : Apakah benar Tuhan itu tunggal? Jika benar demikian berikanlah kpd kami bukti-buktinya. Maka turunlah ayat berikutnya (QS.Al-Baqarah ayat 164) yg menegaskan adanya bukti-bukti ke-Esaan Tuhan.
Imam As-Suyuthi berpendapat bhw hadist ini mu’dhal tp ada syahid (penguatnya) Air hujan turun dari langit diatur oleh Allah SWT. Kemudian mengalir dari hulu dipuncak pegunungan hingga ke hilir dimuara sungai yg banyak dimanfaatkan oleh manusia. Air menjadi zat yg langka ketika musim kemarau datang yg berakibat petani gagal panen, sumber mata air kering, sungai pun surut, hutan mudah dibakar & akhirnya asap melanda.
Urgensitas air sbg salah satu sumber kehidupan tdk dpt dimonopoli oleh segelintir orang (Kapitalisasi) utk dieksploitasi & di eksplorasi. Islam tlh menetapkan kepemilikan dalam 3 jenis yaitu : kepemilikan individu (private property), kepemilikan umum (public property & kepemilikan negara (state property).
*Penutup*
Dlm perspektif Islam sumber mata air adl termasuk kepemilikan umum yg tdk dpt dikuasai oleh individu. Arti dari kepemilikan umum adl apabila dikuasai oleh individu dpt mengancam kepentingan & kemaslahatan kehidupan publik masyarakat. Aset2 kepemilikan umum wajib dikelola oleh negara sebagai public service secara profesional & amanah dlm rangka utk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat (basic need). Bila hal demikian terwujud maka termasuk upaya mensyukuri ni’mat limpahan air dari Allah SWT.
Sebaliknya realitas menunjukkan berapa banyak sumber2 mata air yg terkategori sbg milik ummat tp dikuasai oleh para cukong2 Kapitalis atas dasar penanaman modal asing. Apakah ini tanda dari perbuatan kufur ni’mat?
Wallahu a’lam
By : Tommy Abdillah