Minggu , September 21 2025

Esensi Nuzul Al-Qur’an

Pelajaran Ayat Al-Qur’an Hari Ini :

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).(QS.Al-baqarah:185).

Note : Assalamu’alaikum Wr.Wb. Saudaraku seiman, hari ini kita menjalani puasa ramadhan ke-16, Semoga masih tetap semangat dengan penuh keimanan dan keikhlasan dalam mengisi keutamaan dan kemuliaan bulan ramdhan. Salah satu kemuliaan dan keutamaan bulan ramadhan adalah bulan Al-Qur’an (Syahru Al-Qur’an). Bulan ramadhan dikatakan sebagai bulan Al-Qur’an sebab Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril AS pada bulan ramadhan. Para ulama ikhtilaf kapan tepatnya Al-Qur’an diturunkan ada yang mengatakan malam 7 Ramadhan, ada yang mengatakan malam 17 Ramadhan dan ada juga yang mengatakan malam 21 Ramadhan. Imam Ibnu Katsir (W. 774 H) dalam kitabnya Al-Bidayah Wan-nihayah, Al-Waqidi meriwayatkan dari Abu Ja’far Al-Baqir yang mengatakan bahwa wahyu pertama kali turun kd Rasulullah SAW pada hari senin 17 Ramadhan dan dikatakan juga 24 Ramadhan. Sementara itu Syaikh Shofiyur Rohman Al-Mubarokfuri menyatakan dalam kitab Sirah Nabawi karyanya Rahiqul-Makhtum, setelah melakukan penelitian yang cukup dalam, mungkin dapat disimpulkan bahwa hari itu adalah hari senin tanggal 21 bulan Ramadhan malam. Yang bertepatan dengan tanggal 10 Agustus 660 M dan ketika itu umur Rasul SAW tepat 40 Tahun 6 bulan 12 hari hitungan bulan, tepat 39 tahun 3 bulan 12 hari hitungan matahari.

Menurut bahasa kata Al-Qur’an merupakan bentuk mashdar yang maknanya sama dengan kata qira’ah yaitu bacaan. Bentuk mashdar ini berasal dari fi’il madhi qara’a yang artinya membaca. Menurut istilah Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang bersifat mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril yang dimulai surat Al-fatihah dan diakhiri surat An-nas yang dinukil dengan jalan mutawatir dan yang membacanya merupakan ibadah.(Rosihan anwar, Ulumul Qur’an, pustaka setia hal 11).  Setelah diturunkan secara lengkap dan keseluruhan dari Lauh Mahfudz ke langit Dunia (Baitul-Izzah), Al-Qur’an turun secara berangsuran selama 23 tahun (ini menurut pendapat yang kuat), 13 tahun di Mekah dan 10 tahun di Madinah.  Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT sebagai mukjizat Rasulullah SAW hingga akhir zaman. Kebenaran mukjizat Al-Qur’an dapat dibuktikan dengan akal yang bersifat rasional dan tidak terbantahkan. Syaikh Taqiyuddin An-nabhani menyatakan, Mengenai bukti bahwa Al-Qur’an itu datang dari Allah SWT dapat dilihat dari kenyataan bahwa Al-Qur’an adalah sebuah kitab berbahasa Arab yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW. Dalam menentukan dari mana asal Al-Qur’an akan kita dapatkan 3 kemungkinan. Pertama kitab itu adalah karangan orang Arab. Kedua kitab itu karangan Nabi Muhammad SAW. Ketiga kitab itu berasal dari Allah SWT. Tidak ada lagi kemungkinan selain dari yang ketiga ini sebab Al-Quran adalah berciri khas Arab, baik dari segi bahasa maupun gayanya. Kemungkinan pertama yang mengatakan bahwa Al-Qur’an karangan orang Arab tidak dapat diterima sebab Al-Qur’an sendiri telah menantang mereka untuk membuat karya yang serupa. Sebagaimana Allah SWT berfirman, Katakanlah : Maka datangkanlah sepuluh surat yang dapat menyamainya.(QS.Hud:13). Orang-orang Arab telah berusaha keras mencobanya akan tapi tidak berhasil. Kemungkinan kedua yang mengatakan bahwa Al-Qur’an itu karangan Nabi Muhammad SAW juga tidak dapat diterima oleh akal sebab Nabi Muhammad  SAW adalah orang Arab juga. Apalagi Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang tidak pandai membaca dan menulis. Apabila telah terbukti bahwa Al-Qur’an itu bukan karangan bangsa Arab, bukan pula karangan Nabi Muhammad SAW berarti Al-Qur’an itu adalah kalamullah yang menjadi mukjizat bagi orang yang membawanya.(Syaikh Taqiyuddin An-nabhani, Kitab Nidzomul Islam Hal 13-14).

 

Spirit kaum muslimin memperingati peristiwa nuzul Al-Quran patut diapresiasi sebagai wujud kecintaan dan pengagungan terhadap Al-Qur’an. Sejauh ini semangat kecintaan terhadap Al-Qur’an dimanifestasikan dengan berbagai macam bentuk aktivitas mulai dari mengadakan lomba musabaqah tilawati Al-Qur’an, lomba tahfiz Al-Quran kategori anak – anak dimedia TV, lomba kaligrafi Al-Qur’an hingga Al-Quran dijadikan sebagai mahar pernikahan dan alat sumpah jabatan bagi seorang muslim. Realitas kecintaan kaum muslimin terhadap Al-Qur’an saat ini pada dasarnya belum menyentuh pada tujuan hakiki Al-Qur’an diturunkan yaitu sebagai pedoman dan petunjuk hidup manusia. Nuzul Al-Qur’an diperingati setiap bulan Ramadhan tetapi isi kandungannya tidak diwujudkan secara nyata ditengah – tengah kehidupan. Ayat – ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang ekonomi, hukum, politik, budaya, sosial dan masyarakat masih tersusun rapi kalimatnya didalam mushaf dan indah mendengarkannya ketika membacanya dengan lantunan yang merdu. Al-Qur’an hingga kini belum mampu dijadikan sebagai Way Of Life dan sumber dari segala sumber hukum, pada hal bila Al-Qur’an diamalkan akan mampu memecahkan seluruh problematika kehidupan manusia sebab Al-Qur’an adalah sumber inspirasi kehidupan yang berasal dari dzat yang menciptakan kehidupan yaitu Allah SWT. Barang siapa yang menjadikan Al-Qur’an sebagai imam maka ia akan bahagia dan selamat baik didunia maupun diakhirat.

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

Tentang Tim Jalan Dakwah