STUDI terbaru dalam Journal of Gerontology: Psychological Sciences, memperlihatkan, melamun sembari berpikir masalah itu selesai dengan sendirinya, justru dapat membuat perasaan lebih buruk di hari berikutnya.
Para peneliti sampai pada kesimpulan ini, setelah mengamati 43 orang dewasa yang kebanyakan perempuan, berusia 60 dan 96 tahun.
Mereka lalu meminta para partisipan ini mengisi catatan harian selama sembilan hari. Catatan ini memuat riwayat perasaan, kesehatan fisik, stres yang mereka prediksi di masa depan, dan bagaimana cara mereka bersiap menghadapinya.
Para peneliti lalu mengkategorikan penyelesaian masalah dalam empat mekanisme koping, yakni aktif berpikir mengapa masalah terjadi, berpikir langkah-langkah yang dibutuhkan sebagai solusi masalah, diam saja, dan berbuat melamun sambil berpikir masalah akan selesai sendirinya.
Hasil penelitian memperlihatkan, perilaku orang-orang mengatasi stres berubah tergantung konteks stres yang dihadapinya.
“Temuan ini memberi tahu kita bahwa satu orang bisa menggunakan beberapa mekanisme koping dari waktu ke waktu,” kata asisten profesor psikologi dari North Carolina State University, Shevaun Neupert seperti dilansir LiveScience.
Di samping itu, hal yang tak kalah penting, hasil penelitian menunjukkan, partisipan yang melamun dan diam saat mengalami stres, berada dalam kondisi perasaan yang lebih buruk.
Mereka juga dilaporkan mengalami masalah kesehatan yang lebih banyak keesokan harinya.
Sementara itu, orang yang berpikir mengapa stres terjadi dan mencari solusi atas masalah, tampaknya tidak berpengaruh pada keburukan kondisi mental dan fisik di hari berikutnya.
Para peneliti menekankan, hasil studi ini merupakan temuan awal yang mengisyaratkan penelitian lebih lanjut untuk menemukan strategi yang lebih baik dalam menghadapi masalah.
“Semakin kita mengerti apa yang sebenarnya terjadi, maka kita akan lebih baik membantu orang menangani stres yang muncul dalam hidup mereka,” pungkas Neupert, seperti dilansirLiveScience.*
Sumber: hidayatullah.com