Pelajaran Hadist Hari Ini : Rasulullah Saw bersabda, Akan datang masanya ketika tidak ada yang tertinggal yang bisa dimanfaatkan kecuali Dinar dan Dirham.(HR.Ahmad).
Assalamu’alaikum Wr.Wb. saudaraku seiman, Tausiyah WA pagi ini akan membahas tentang ekonomi Islam yaitu tipu muslihat uang kertas. Kurs USD atas mata uang rupiah hingga hari ini tanggal 6 April 2015 Rp.12.935. Mata uang Dollar AS masih mendominasi mata uang diseluruh dunia. Realitas menunjukkan bahwa nilai tukar uang kertas dari waktu kewaktu mengalami penurunan nilai. Artinya setiap tahun kita semua terus menerus dipermiskin. Apakah persoalannya karena mata uang kita yang terus menurun nilainya? Jawabnya bukan, yang menjadi sumber masalah atas kenaikan barang – barang atau penurunan nilai mata uang bukan karena rupiahnya melainkan karena sistemnya yakni pemakaian uang kertas. Setiap hari semua orang berurusan dengan uang , boleh jadi kita tidak pernah berfikir tentangnya sejauh itu kecuali tentang betapa sulitnya mencari uang. Sebaliknya uang yang sulit dicari tersebut ternyata begitu mudahnya dibelanjakan. Uang kertas adalah kertas dengan gambar tertentu yang nilai nominalnya ditentukan oleh negara artinya melalui keputusan politik, kita sebagai warga negara kemudian dipaksa untuk mengakui nilai tersebut dan menggunakannya sebagai alat tukar yang sah. Uang dapat bermetamorfosa mulai dari koin emas menjadi janji utang dan akhirnya menjadi janji palsu. Sejak 5000 tahun yang lalu manusia telah menggunakan emas dan perak kemudian berkembang menjadi koin emas perak. Selanjutnya muncul surat janji tukar uang kertas sebagai wakil emas dan perak yang disimpan (Dollar AS thn 1922) . Dengan muslihat halus akhirnya surat janji tukar berubah menjadi surat janji kosong yang tidak bernilai (tidak dapat ditukarkan kembali menjadi emas dan perak)(Dollar AS thn 1934 hingga kini).(Referensi : Zaim Saidi, Buku Kembali ke Dinar tinggalkan riba tegakkan muamalah).
Kekuatan keuangan kapitalisme (sistem ribawi, bank dan uang kertas) memiliki tujuan jangka panjang lain, yaitu tidak lain dari pada menciptakan sistem kontrol keuangan dunia yang berada dalam tangan swasta yang mampu mendominasi sistem politik masing – masing negara serta perekonomian dunia secara keseluruhan. Sistem ini dikontrol secara feodal oleh bank sentral dunia yang bekerja sama dan melakukan tindakan identik dengan pencapaian tujuan yang sama, berdasarkan perjanjian rahasia yang dicapai dalam pertemuan – pertemuan pribadi dan konferensi. Puncak dari sistem ini adalah Bank for International Settlements (BIS) di Basel, Swiss, sebuah bank swasta yang dimiliki dan dikendalikan oleh bank sentral dunia dimana bank tersebut sebenarnya merupakan perusahaan swasta.
Dan itulah apa yang kita miliki saat ini, sebuah sistem yang dibangun atas penipuan publik terhadap secarik kertas atau angka – angka yang diciptkan dari angin dan tiada back-up apapun.( http://dinarfirst.org/uang-kertas-akan-runtuh-harga-emas-turun-dan-naik-karena-manipulasi/).
Uang kertas (fiat money) menjadi salah satu pilar ekonomi kapitalisme. Uang kertas sebagai alat tukar yang memiliki nilai nominal yang dianggap sebagai jaminan dari harta kekayaan yang dimilikinya sebenarnya tidak sebanding dengan nilai nominal yang tertera didalam uang kertas tersebut kecuali hanya sebatas angka – angka semata. Andai saja uang kertas itu bernilai sepanjang masa maka tentu akan bernilai uang kertas sejak era zaman orde lama hingga saat ini tapi nyatanya tidak bernilai sama sekali. Kemudian bandingkan dengan nilai emas dan perak dari zaman dulu hingga kini maupun masa yang akan datang nilainya akan terus meningkat sehingga tahan terhadap inflasi ataupun depresisasi.
Kebijakan ekonomi suatu negara erat kaitannya dengan idiologi negara tersebut, kelak atas perjuangan kaum muslimin dan pertolongan dari Allah SWT Khilafah ‘ala minhajinnubuwwah akan kembali tegak dimuka bumi ini untuk menerapkan seluruh syari’at Allah SWT termasuk dalam aspek ekonomi dan mata uang Dinar dan Dirham.
Wallahu a’lam
By : Tommy Abdillah