Kita dipersilakan untuk mengonsumsi segala sesuatu yang halal dan dilarang mengonsumsi sesuatu yang haram. Itu merupakan aturan Allah. Sementara mengenai konsumsi, itu tidak hanya berlaku pada apa yang kita makan atau masukkan ke dalam perut, tetapi juga apa yang kita gunakan.
Keharaman ini bisa dilihat dari cara mendapatkan atau dari bahan yang digunakan. Dilansir dari Infoyunik, berikut beberapa pengaruh jika kita mengonsumsi sesuatu yang haram.
1. Mempengaruhi Terkabulnya Do’a
Mengonsumsi perkara yang haram dapat mempengaruhi terkabulnya do’a kita.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’
Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.’
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?.” (HR Muslim (1686)
Oleh karena itu, apabila kita hendak mengkonsumsi sesuatu, hendaknya terlebih dahulu mengetahui dari mana kedua hal tersebut berasal. Jangan sampai kita mengonsumsi sesuatu yang haram, sebab dapat berpengaruh terhadap terkabulnya doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT.
2. Menurunkan Produktivitas Keimanan
Mengonsumsi yang haram bisa mempengaruhi keimanan seseorang. Apabila kita memperoleh segala sesuatunya lewat jalan haram maka sudah pasti kita terjerumus dalam lembah kesesatan.
Lain halnya apabila kita mendapatkan rezeki atau makanan yang halal. Maka itu bisa menjadi salah satu faktor pendorong untuk kita agar senantiasa melakukan amalan shaleh. Allah SWT berfirman:
“Hai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik, dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mu’minun: 51)
Sa’id bin Jubair dan Adh-Dhohhak Rahimahumallah mengatakan yang di maksud makanan yang baik adalah makanan yang halal”. (Tafsir Ibnu Katsir: 10/126)
Ibnu Katsir Rahimahullah berkata: “Pada ayat ini Allah ta’ala memerintahkan para rasul Alaihimus Shalatu Wassalam untuk memakan makanan yang halal dan beramal shalih. Oleh karena itu, para nabi benar-benar memperhatikan bagaimana cara memperoleh rizki yang halal. Para Nabi mencontohkan pada kita kebaikan dengan perkataan, amalan, teladan dan nasihat. Semoga Allah memberikan kepada mereka balasan karena telah memberi contoh yang baik bagi para hambanya”. (Tafsir Ibnu Katsir 10/126)
3. Mengonsumsi yang Haram Mendatangkan Berbagai Penyakit
Tidak hanya dapat menjerumuskan manusia ke dalam lembah dosa, mencari rezeki dan memakan makanan haram juga bisa mendatangkan berbagai macam penyakit. Hal ini bisa berasal dari bakteri yang terdapat di dalam makanan haram tersebut.
Oleh karena itu, konsumsilah makanan yang jelas kehalalannya karena dapat mencegah datangnya berbagai penyakit. Allah Ta’ala berfirman :
“Berikanlah mas kawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari mas kawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang hani’an (baik) dan mari’an (baik akibatnya)”. (QS. An-nisa’: 4).
Imam Al-Qurtubi Rahimahullah menukil dari sebagian ulama’ tafsir bahwa maksud firman Allah Ta’ala “hani’an Mari’an” adalah Hani’an itu bermakna yang baik lagi enak dimakan dan tidak memiliki efek negatif. Sedangkan Mari’an ialah yang tidak menimbulkan efek samping setelah dimakan, mudah di cerna, dan tidak menimbulkan penyakit atau gangguan”. (Tafsir Qurtubi: 5/27)
4. Menjadikan Jasad Kita Pantas bagi Api Neraka
Pengaruh mengonsumsi perkara haram yang terakhir adalah para pelakunya akan menjadi penghuni neraka. Bahkan dikatakan bahwa neraka lebih pantas bagi jasad yang tumbuh dari sesuatu yang haram. Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap jasad yang tumbuh dari sesuatu yang haram, maka neraka lebih pantas untuknya”. (Shahih, HR Baihaqi, di hasankan oleh imam Tirmidzi, Al-Arna’ut, Al-Haitsami, di shahihkan oleh Al-Hakim, Al-Albani, dll (Shahihul Jami’: 4519))