Allah telah berfirman dalam surat Al Baqarah: 233
““Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Dalam ayat ini Allah memerintahkan seorang anak untuk mendapatkan ASI meskipun itu berasal bukan dari Ibu kandungnya. Hal ini menunjukan bahwa anak sebenarnya sangat membutuhkan ASI. Karena berbagai macam kandungan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu seorang ibu harus memberikan ASI kepada anaknya guna mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Mengapa ASI begitu penting? Sekarang kita akan membahas secara ilmiah, mengenai ASI.
ASI atau Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bagi seorang bayi yang dilahirkan. ASI mengandung berbagai nutrient sperti lemak, protein, dan karbohidrat dengan kadar yang pas dan berguna dalam perkembangan dan pertumbuhan bayi. Selain itu, menurut Prentice (2003), ASI juga mengandung berbagaim komponen non nutrient yang berguna dalam mempromosikan kesehatan bayi yaitu faktor antimikroba, enzim pencernaan, hormone, faktor tropic, dan modulator pertumbuhan.
Kadar kandungan nutrient ini berbeda pada setiap Ibu. Berbagai macam factor mempengaruhi perbedaan komposisi kandungan nutrisi ini. Menurut Ballard dan Morrow (2013), komposisi kandungan ini sesuai dengan tahapan perkembangan dan usia anak, termasuk apakah bayi yang dilahirkan prematur atau cukup bulan. Seolah ASI ini menyesuaikan komponen apa yang paling dibutuhkan anak untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Sehingga ia berubah komposisi kandungan zat nutrisinya, terutama protein di dalamnya. Hal ini bisa menjadi alasan utama mengapa ASI lebih baik daripada susu formula bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain itu kandungan mikronutrien seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, D, and iodin sangat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi Ibu (Ballard & Marllow). Sehingga sebagai seorang Ibu peradaban, akan lebih baik kalau seandainya saat menyusui, Ibu memakan makanan yang bergizi dan penh nutrisi. Sehingga ASI yang dihasilkan akan semakin berkualitas. Selain itu makanan yang sehat dan bergizi juga akan menjaga kesehatan agar ibu mampu memproduksi ASI yang terbaik dan merawat bayinya.
Seorang bayi yang seharusnya mulai mendapatkan ASI di jam-jam awal kelahirannya karena ibu akan mengeluarkan kolostrum yang kaya akan IgA, laktoferin, leukosit, dan faktor pertumbuhan. Zat-zat ini sangat berguna dalam pembentukan sistem imun bayi. Kolustrum ini mengandung laktosa yang rendah, sehingga fungsi utamana adalah untuk imunologi. Oleh karena itu, pemberian kolustrum ini tidak boleh terlewatkan. Setelah 72 jam produksi kolustrum akan digantikan dengan susu transisional yang memiliki karakteristik mirip kolustrum namun berbeda kandungan. Setelah itu, Kolustrum ini akan digantikan dengan ASI yang sesungguhnya. Peran ASI dalam sistem imun berlanjut. ASI mengandung factor bioaktif. Fakto bioaktif dalam ASI sperti faktor pertumbuhan endothelium vaskuler, dan sel antigen spesifik sel B, yang sangat penting dalam pertahanan tubuh (Ballard & Marlow). Sehingga ASI wajib diberikan pada anak guna menjaga kesehatan anak untuk tumbuh optimal.
Oleh karena itu, pemberian ASI donor atau menyusukan anak kepada orang lain dapat dilakukan kalau Ibu memiliki permasalahan dengan produksi ASInya. Sesuai dengan firman Allah dalam AL Baqarah ayat 233. Tujuanya adalah agar anak tetap mendapatkan apa yang seharusnya didapatkan. Akan tetapi, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kandungan ASI sesuai dengan usia perkembangan bayi. Sehingga diusahakan bahwa ASI donor atau Ibu susuan disesuaikan dengan usia anak.
Lalu berapa lamakah ASI diberikan?
Pemberian ASI ekslusif pada bayi menurut WHO adalah 6 bulan pertama (Ballard &Morrow, 2013). Selama masa ini bayi tidak membutuhkan makanan tambahan. Pemberian ASI dapat diperpanjang sampai 1-2 tahun dengan didampingi makanan pendamping ASI. Pemberian ASI pada usia ini sebenarnya dilakukan karena usia ini 1-2 tahun adalah periode emas pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu dikarenakan pemberian makanan pendamping ASI harus dilakukan secara bertahap, agar anak tidak kaget dengan makanan tersebut.
Dari uraian di atas, ASI memiliki banyak manfaat di antaranya adalah sebagai penyedia nutrisi yang pas dan tepat bagi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi ang optimal. Selain itu, ASI juga sangat berguna dalam meningkatkan sistem imun, terutama pada bayi baru lahir. ASI juga berguna dalam pembentukan hormon pertumbuhan. Menurut beberapa penelitian, pemeberian ASI ekslusif dapat mengurangi obesitas pada anak (UNICEF, 2010). Hal ini menunjukan bahwa pembeian ASI pada anak menjadi sesuatu hal yang wajib bagi seluruh Ibu di dunia kecuali ada kontarindikasi seperti menderita penyakit yang menular melalui air susu seperti HIV.
Sumber: dakwatuna.com