“Hanya milik Allah Asma’ Al-husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma’ Al-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (QS.Al-a’rof:180).
Note: Saudaraku seiman, Setiap mukmin wajib memiliki keyakinan yang pasti tentang nama-nama Allah SWT, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya yang termuat di dalam Al-Qur’an dan hadits tanpa melakukan tahrif (merubah makna), ta’thil (penolakan), takyif (menanyakan hakekat-Nya) dan tasayabih (menyerupakan dengan makhluk). Mentauhidkan Allah di dalam asma’ shifat-Nya adalah salah 1 dari 3 jenis tauhid yaitu, tauhid rububiyah, uluhiyah dan asma’ wa shifat. Nama-nama Allah semuanya adalah baik (Asma’ Al-husna) dan hanya Allah yang berhak/tauqifi didalam menetapkan nama-nama dan sifat-sifat bagi-Nya. Manusia melalui akalnya yang terbatas tidak memiliki hak di dalam menetapkan nama-nama itu. Manusia juga tidak dapat menginterpretasikan tentang sifat-sifat Allah dengan akalnya semata kecuali dibimbing berdasarkan wahyu Allah. Akal dan panca indera manusia sangat terbatas di dalam menjangkau sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh panca indera dan akal. Di balik setiap nama-nama Allah yang baik terkandung sifatsifat-Nya Yang Maha Agung karena sifat bukanlah zat yang terpisah dari yang disifati. Asma’ Al-husna dapat dijadikan washilah dalam berdoa kepada Allah agar doa kita dapat lebih mudah dikabulkan karena Allah sangat suka bila hamba-hamba-Nya senantiasa memujiNya. Wallahu a’lam