BEGINI lah Al-Qur’an bertutur, membuat sebuah panduan yang berharga untuk setiap muslim, bahwa apa yang kita tuju menentukan cara kita untuk sampai kepadanya.
Pertama. Urusan berdzikir (Shalat), perintahnya adalah “Berlarilah !”
“Wahai orang yang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan sholat jum’at, maka berlarilah kalian mengingat allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al-Jum’ah: 9).
Kedua. Urusan melakukan kebaikan, perintahnya adalah “Berlombalah!”
“Maka berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan.” (QS. Al-Baqarah: 148).
Ketiga. Urusan meraih ampunan, perintahnya adalah “Bersegeralah!”
“dan bersegeralah kamu menuju ampunan dari tuhanmu dan menuju surga…” (QS. Ali Imron: 133).
Keempat. Urusan menuju Allah, perintahnya adalah “Berlarilah dengan cepat!”
“Maka berlarilah kembali ta’at kepada allah.” (QS. Adz-Dzaariyat: 50).
Kelima. Tapi. Urusan menjemput rizki (duniawi), perintahnya hanyalah “Berjalanlah!”
“Dialah yang menjadikan bumi mudah bagimu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-nya.” (QS. Al-Mulk: 15).
Semestinya kita memahami, kapan kita perlu bersegera atau berlari, atau menambah kecepatan lari kita, atau bahkan cukup berjalan saja.
Jangan-jangan, selama ini kita merasa lelah, karena malah berlari mengejar dunia yang seharusnya cukup dengan berjalan.