Rabu , Desember 4 2024
JalanDakwah.info

Kemuliaan Guru Didalam Islam

Pelajaran Hadist Hari Ini : “Sesungguhnya Allah yang maha suci, malaikat-Nya dan penghuni langit dan bumi-Nya sehingga semut di dalam liangnya dan ikan di lautan itu memohonkan rahmat (selain Allah, sedangkan Allah memberikan rahmat) kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia”.(HR.Tirmidzi)

Note : Assalamu’alaikum Wr.Wb. Saudaraku seiman, Tausiyah group BBM pagi ini masih membicarakan tentang dunia pendidikan yaitu kemuliaan seorang guru didalam Islam. Manusia sebagai makhluk yang sempurna dibedakan karena ia memiliki akal yang mampu untuk mengkaitkan segala ma’lumat atau informasi dengan fakta kehidupan sehingga dapat berfikir. Dengan berfikir manusia dapat mencerna tentang kehidupan dan tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Sulit bagi manusia untuk mendapatkan ilmu tanpa adanya bimbingan dari seorang guru.

Imam Al-Ghazali  rahimahullahu menukil dari perkataan para ulama yang menyatakan bahwa guru merupakan Siraj/pelita segala zaman, orang yang hidup semasa degannya akan memperoleh pancaran cahaya keilmuannya. Andaikata dunia ini tidak ada guru niscaya manusia seperti binatang sebab mendidik adalah upaya mengeluarkan manusia dari sifat kebinatangan kepada sifat insaniyah dan ilahiyah.

Fakta hari ini menunjukkan bahwa guru yang disebut sebagai gelar pahlawan tanpa tanda jasa belum dapat hidup sejahtera, apalagi nasib guru honorer. Tuntutan tugas sebagai pendidik tidak sebanding dengan penghargaan apalagi kesejahteraan hidup. Banyak para guru dan dosen masih hidupnya pas-pasan sehingga banyak guru yang berprofesi ganda. Muncullah istilah, ada guru politik (guru yang nyambi politisi), guru ekonomi (guru yang berdagang), guru jeki (guru nyambi ojek). Semua hal itu terpaksa dilakukan demi memenuhi tuntutan hidup yang serba tidak pasti. Guru nasibmu dulu hingga kini tak jauh berbeda nasibnya sebagaimana lagu Iwan fals Oemar bakrie.

Sebagai perbandingan pada masa kejayaan ke Khilafahan Islam profesi seorang guru sangat dihargai. Ad-Dimsyaqi mengisahkan dari al-Wadliyah bin Ataha’ bahwa Khalifah Umar bin al-Khaththab r.a memberikan gaji kepada 3 orang guru yang mengajar anak-anak di kota Madinah masing2 sebesar 15 dinar setiap bulan (1 dinar = 4,25 gram emas).  Artinya, 63,75 gram perbulan.  Kalau diuangkan (dgn asumsi 1 gram emas seharga Rp 500.000), gaji mereka sebesar Rp 31.875.000. Dizaman Khalifah Harun Al-Rasyid para penulis berbagai bidang ilmu akan diberikan emas seberat buku yg ditulisnya. Sungguh fantastis..

Hal ini membuktikan bahwa kedudukan seorang pendidik apakah guru, dosen dan para ustadz didlm Islam memiliki kedudukan yg sangat mulia. Jasa-jasaa mereka akan dihargai sesuai dengan profesi mereka yang mulia. In syaa Allah tidak lama lagi peradaban Islam akan kembali tegak menguasai peradaban dunia sehingga tidak lagi dikenal nasib guru seperti Oemar Bakrie.  Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

activate javascript

Tentang Tommy Abdillah

Founder Majelis Ilmu Ulin Nuha, Founder Rumah Tahfidz Al-Quran Ulin Nuha Medan, Praktisi Ruqyah Syar'iyyah As-syifa' Medan, Admin Taushiyah Group Whatsapp, Penulis buku Taushiyah Group BBM, Taushiyah Senja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *