JANGAN terlalu lama melihat ke atas Dek, karena akan terasa pegal ketika kau tertunduk Nanti. Bisa-bisa leher menjadi kaku, kalau sudah begitu kau bilang ini salah bantal. Padahal itu salahmu sendiri berlama-lama mendongak ke atas. Sebenarnya apa yang kau lihat dari bawah sini? Kebahagiaan orang lain?
Bukankah setiap kali kau lihat itu tetap sama? Lalu kenapa masih kau kunci posisi lekukan antara kepala dan lehermu itu? Melihat ke atas tak akan pernah ada habisnya, esok kau ingin melihat yang lebih tinggi lagi. Sampai kapan? Langit pun berlapis tujuh. Semua itu tidak akan pernah berakhir bila kau masih sibuk membanding-bandingkan.
Sesekali melihat ke bawah Dek! Agar tidak terjatuh saat batu menghalangi jalanmu. Bukan hanya batu, tapi kesyukuran kecil yang harus kau temukan saat merundukkan kepalamu sejenak. Sejenak saja, sampai hatimu yang melihat sendiri, bahwa hidupmu lebih layak disyukuri dari kebahagiaan semu milik orang lain.
Jika rezeki hanya cukup untuk makan, maka lihatlah mereka yang kekurangan makan. Jika merasa rumah kita kurang nyaman, maka lihatlah mereka yang tidur di emper pertokoan. Jika merasa hidup kita pas-pasan, maka lihatlah mereka yang terlilit hutang.
Ketika kita hanya bisa membeli sepeda motor, maka lihatlah mereka yang masih mengayuh laju sepedanya dengan keringat. Ketika kita hanya mampu membeli sepeda, maka lihatlah mereka yang berpergian hanya dengan berjalan. ketika berjalan harus memakai alas dan kau hanya bisa memakai sandal, maka lihatlah mereka yang tak bisa menggunakan alas kakinya karena tidak bisa berjalan.
Sekarang coba kautatap semangkuk es buah ini, segar bukan? Mari kita santap bersama, sudah kubawa 4 sendok untuk kita bagi bersama. Jangan cemberut ketika ayah hanya bisa membelinya satu, tapi harus dibagi untuk anaknya yang tidak satu. Kau tahu Dek, nikmat kebersamaan ini yang tidak semua orang punya. Mari bersyukur.
Firman Allah SWT : “ Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Q.s. Ibrahim : 7).