Pelajaran Hadist Hari Ini :
Dalam sebuah riwayat dikemukakan, “Pada suatu saat, Saad bin Muadz Al-Anshari r.a berkisah bahwa ketika Nabi Muhammad Saw baru kembali dari Perang Tabuk, beliau melihat tangan Sa’ad yang melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman karena diterpa sengatan matahari. Rasulullah Saw bertanya, Kenapa tanganmu? Saad menjawab, Karena aku mengolah tanah dengan cangkul ini untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku. Kemudian Rasulullah Saw mengambil tangan Saad dan menciumnya seraya berkata, Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka. (HR.Thabrani)
Note : Assalamu’alaikum Wr.wb. Saudaraku seiman, Bekerja untuk mencari nafkah bagi keluarga adalah ibadah. Bila mencari nafkah itu adalah ibadah maka seorang suami harus mencari nafkah yang halal lagi baik. Memperoleh hasil nafkah dengan jumlah yang banyak adalah harapan keluarga tapi bukan berarti seorang suami dapat menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta yang banyak seperti korupsi, mengambil hak orang lain, menipu, bisnis yang diharamkan dalam transaksi riba, bisnis narkoba atau judi dan sebagainya. Sebaik – baik harta yang diperoleh dari seorang suami bagi keluarganya adalah hasil jerih payahnya sendiri yang didapat dengan cara yang halal lagi diridhoi oleh Allah SWT. Dalam dunia kerja terkadang dikotori oleh ambisi – ambisi negatif manusia, ketamakan, keserakahan, keinginan menang sendiri sering kita jumpai dalam keseharian. Persepsi bekerja hanya untuk mencari materi perlu diluruskan kembali agar orientasi dalam bekerja adalah ibadah sehingga ketika kita berusaha untuk mencapai tujuan tidak menghalalkan segala cara sebagaimana yang sering kita dengar istilah, injak bawah, jilat atas dan sikut kiri kanan.
Adapun etika bekerja didalam Islam adalah : Niat ikhlas semata – mata karena Allah SWT, aktivitas pekerjaan yang halal, amanah, kafa’ah (profesional), menjauhi perkara syubhat dan memenuhi aqad pekerjaan.
Hasil jerih payah dari cara yang haram kemudian diberikan kepada keluarganya untuk dikonsumsi maka apa yang dikonsumsi menjadi darah yang haram dan tidak mendatangkan keberkahan hidup, akhirnya doanya tidak dikabulkan oleh Allah SWT. Sebagaimana hadist :
Dari Abu Hurairah R.a ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan kepada kaum mukminin seperti yang Dia perintahkan kepada para rasul. Maka, Allah SWT berfirman, Wahai para rasul, Makanlah dari makanan yang baik – baik, Dan kerjakanlah kebajikan.(QS.Al-mukminun:51), Dan Allah SWT berfirman, Wahai orang – orang yang beriman, makanlah dari rizki yang baik yang Kami berikan kepada kamu.(QS.Al-Baqarah:172). Kemudian Rasulullah SAW menyebuntukan orang yang lama bepergian rambutnya kusut, berdebu dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi kecukupan dengan yang haram, bagaimana doanya akan dikabulkan?.(HR.Bukhari-Muslim).
Akhirnya kita senantiasa berdoa, Ya Allah.. berkahilah setiap usaha kami untuk mencari nafkah yang halal lagi baik bagi keluarga kami. Amin ya Allah..
Wallahu a’lam
By : Tommy Abdilla