Rabu , April 17 2024
JalanDakwah.info

Fiqh Shalat : Menggapai Shalat Khusyu

#Fiqh Shalat : Menggapai Shalat Khusyu’#

Pelajaran Ayat Al-Qur’an Hari Ini :

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman,

{قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ (2) وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ (3)

Artinya : Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.(QS.Al-mukminun:1-3).

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah Subhana wa ta’ala. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kpd para keluarganya, sahabat2 nya & ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat. Tausiyah group WA & BBM pagi ini akan membahas tentang fiqh shalat yaitu menggapai shalat yg khusyu’.

Tdk ada ibadah yg paling utama bagi seorang mukmin kecuali ibadah shalat fardhu. Shalat memiliki urgensi yg mulia sebab shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Shalat dijadikan sbg tiang agama, barang siapa yg menegakkan shalat berarti ia tlh menegakkan agama. Sebaliknya barangsiapa yg meninggalkan shalat berarti ia tlh meruntuhkan agama. Shalat jg menjadi parameter baik dan tidaknya amal ibadah seorang hamba diakhirat kelak, bila shalatnya baik maka baik pula seluruh amal ibadahnya yg lain. Sebaliknya pula bila shalatnya rusak maka rusak pula amal ibadahnya yg lain.

Seorang mukmin yg mendirikan shalat fardhu dgn baik & benar penuh dgn khusyuk dpt menghantarkan dirinya terhindar dari perbuatan yg keji & mungkar. Meskipun demikian tidak sedikit orang2 mukmin yg mendirikan shalat fardhu tp shalatnya sebatas penggugur kewajiban, shalatnya tdk membekas didalam bathinnya, shalatnya tdk khusyu’ bahkan shalatnya tdk tampak pengaruhnya secara signifikan thp ucapan & perbuatannya sehari2. Sebagaimana anekdot mengatakan shalat terus dikerjakan tetapi maksiat tetap jalan (STMJ).

*Makna Shalat Khusyu’*

Shalat adl ibadah yg terdiri dari perkataan & perbuatan tertentu yg dimulai dgn takbir bagi Allah ta’ala & disudahi dengan memberi salam.
(Ref : Kitab Fiqh Sunnah Sayyid Sabiq, Juz 1 hal 633).

Secara bahasa kata khusyuk berasal dari kata khasya’a yg artinya adl As-sukun yaitu bermakna tenang & At-tadzallul yaitu menunduk krn merasa hina. Sebagaimana Allah SWT berfirman,

{خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۚ ذَٰلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ} [المعارج : 44]

Artinya : Dalam keadaan mereka menundukkan pandangannya (serta) diliputi kehinaan. Itulah hari yg dahulunya diancamkan kpd mereka. (QS.Al-Ma’arij : 44).

Al-imam Qurthubi rahimahullahu mengatakan bhw khusyu’ adl Keadaan di dalam jiwa yg nampak pada anggota badan dlm bentuk ketenangan & kerendahan. Qatadah mengatakan tentang khusyu’ adalah Khusyuk di dalam hati adalah rasa takut dan menahan pandangan dalam shalat.
(Ref : Kitab Tafsir Al-jami’ liahkam Al-quran Juz 2 hal 700).

Jumhur ulama tlh sepakat bhw khusyu’ didlm shalat bukan termasuk rukun shalat. Khusyu’ didlm shalat masuk dlm perkara sunnah & tdk sampai kpd hukumnya wajib. Apabila seseorang shalat dgn tdk khusyu’ maka tdk membuat shalatnya rusak atau batal akan tp shalatnya tdk mencapai puncak kesempurnaan.

*Menggapai Shalat Khusyu’*

Al-mirzabani mengatakan, orang yg shalat butuh empat hal shg shalatnya dinaikkan atau diterima yaitu :

1. Khusyu’ hatinya.

2. Sadar akalnya.

3. Tunduk tubuhnya.

4. Khusyu’ anggota tubuhnya.

Barang siapa yg shalat dgn tanpa kekhusyu’an hati maka ia orang yg shalat tp lalai. Siapa yg shalat dgn tanpa kesadaran akal maka ia orang yg shalat tp lupa. Siapa yg shalat dgn tanpa ketundukan tubuh maka ia orang yg shalat tetapi hampa. Siapa yg shalat dgn tanpa kekhusyu’an anggota tubuh maka ia orang yg shalat tp salah. Dan siapa yg shalat dgn rukun2 ini maka ia orang yg shalat secara sempurna.

(Ref : Imam Nawawi, Kitab Syarah Hadist Arbain An-nawawi hal 8-9).

Shalat yg khusyu’ menjadi bukti ke ikhlasan ibadah seorang hamba krn hanya mrk yg ikhlas beribadah karena Allah ta’ala saja yg dpt melakukan khusyu’ secara sempurna. Tanpa keikhlasan khusyu’ nya adl dusta. Al-imam Ibnu Qoyyim Al-jauzi Rahimahullahu membagi khusyu’ kepada 2 :

1. Khusyu’ iman

yaitu hatinya menghadap Allah ta’ala dgn penghormatan, pengagungan, ketenangan, penuh harapan & rasa malu.

2. Khusyu’ munafiq

yaitu : fisiknya khusyu’ tetapi hatinya tidak khusyu’.

Adapun kiat-kiat untuk menggapai shalat khusyu’ adl sbb :

1. Menanamkan niat ikhlas didlm hati semata2 krn mengharap ridha Allah ta’ala.

2.Tdk menghadirkan didlm hatinya kecuali segala sesuatu yg ada didlm shalat.

3. Menundukan anggota tubuhnya dgn tdk memainkan sesuatu dari anggota tubuhnya krn penampilan lahiriyah menampakan kekhusyu’an bathinnya.

4. Hendaklah merasakan bhw dirinya tengah berada dihadapan raja semesta alam, mentadaburi atau memahami bacaan shalatnya.

(Ref : Kitab Al-mausu’ah Al-fiqhiyah Juz II hal 6.643).

Semoga kita termasuk seorang mukmin yg mendirikan shalat dgn penuh keikhlasan & ketawadhu’an shg menikmati lezatnya khusyu’ didlm shalat.

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

Mari raih amal soleh dgn menyebarkan tulisan ini. Semoga menjadi ilmu yg bermanfaat

Tentang Tommy Abdillah

Founder Majelis Ilmu Ulin Nuha, Founder Rumah Tahfidz Al-Quran Ulin Nuha Medan, Praktisi Ruqyah Syar'iyyah As-syifa' Medan, Admin Taushiyah Group Whatsapp, Penulis buku Taushiyah Group BBM, Taushiyah Senja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *