Jumat , April 26 2024
JalanDakwah.info

Bukti Kekuasaan Allah SWT : Matahari dan Bulan Berputar Pada Porosnya

Pelajaran Ayat Al-Quran Hari Ini :

Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam, Kami tanggalkan siang dan malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai tandan yang tua. Tidaklah mugkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS.Yaa-Siin : 37-40).

Note : Assalamu’alaikum Wr.wb. Saudaraku seiman, Bertafakkur memikirkan fenomena alam semesta dan kehidupan dapat membaca ayat – ayat kauniyah tentang kebesaran dan keagungan ciptaan Allah SWT yang pada akhirnya akan memperkokoh keimanan seorang hamba kepada Allah SWT. Imam Syafii rahimahullafhu berkata : Ketahuilah, kewajiban pertama bagi seorang mukallaf (baligh dan berakal) adalah berfikir dan mencari dalil untuk ma’rifat kepada Allah SWT (Ref : Kitab Al-Fiqhul Akbar).

Terkait dengan teori Astronomi, Apakah bumi sebagai pusat alam semesta (Geosentris) ataukah matahari sebagai pusat gerak langit (Heliosentris) ? Selama 700 tahun sejak dicetuskan Ptolemy di abad ke-2 Masehi, tidak ada yang meragukan teori Geosentris. Selama bertahun – tahun, Ptolemy mengamati posisi  benda – benda langit dan mencatatnya dalam sebuah buku, Almagest. Dari data ini Ptolemy merumuskan model alam semesta. Ia ingin menjelaskan bagaimana benda – benda langit itu bergerak. Ptolemy percaya bahwa bulan, matahari, planet dan bintang – bintang berada dalam bola kaca yang berlapis – lapis dan berputar mengelilingi bumi. Bulan ada di lapisan terdalam dan bintang – bintang ada di lapisan terluar. Jadi bumi berada di pusat alam semesta. Ilmuwan Islam Ibnu Al-Haytham (965 M)menemukan sebuah kontradiksi dalam teori Geosentris. Di satu sisi, teori ini mengatakan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Tapi di sisi lain, Ptolemy mengatakan agar dapat memprediksi posisi matahari dan planet secara matematis, mereka harus mengelilingi equant. Mana yang benar? Keraguan ini mendorong Ibnu Al-Haytham menulis buku As- syuquuq al Batlamyus (keraguan terhadap Ptolemy) di abad ke-11. Menurut Ibnu Al-Haytham, sebuah teori baru akan valid jika konsisten secara matematis dan sesuai dengan hasil pengamatan.

Muhammad bin Muhammad Al-Tusi pada abad 13 melanjuntukan teori Ibnu Al-Haytam, menulis bukunya yang paling fenomenal, tadhkirah fi ‘ilm al-hay’ah. Al-tusi menemukan jawaban bagaimana menghilangkan equant dari teori geosentris. Ia memodifikasi epicycle menjadi 2 lingkaran. Salah satu lingkaran berada di dalam lingkaran yang lain dan keduanya saling mengorbit satu sama lain. Konsep ini dikenal dengan al Tusi-Couple.

Akhirnya ilmuwan non muslim Nicolas Copernicus  memberinya petunjuk untuk merumuskan teori Heliosentris dan membukukan de revolutionibus orbium coelestium . Dalam bukunya, Copernicus menyajikan berlembar – lembar tabel posisi benda – benda langit untuk mendukung teori Heliosentris. Tabel ini benar – benar identik dengan Al-Zij. Dan Copernicus mengakuinya. Di halaman 64 de revolutionibus (Copernicus, 1543), ia menulis bahwa data pengamatan yang ia gunakan adalah karya ilmuwan muslim bernama Machometi Aracenfis (Al-Battani). Di halaman lain juga terdapat ilustrasi Al-Tusi-couple yang sangat identik dengan ilustrasi di buku tadhkirah fi ‘ilm al-hay’ah. Bahkan, sampai ke notasi yang digunakan. Bila Al-Tusi menggunakan alif, ba, ta, dal, jim, maka Copernicus menggunakan A, B, C, D, G.(Dikutip dan disarikan dari :http://blogs.itb.ac.id/evan/2011/07/19/islam-dan-sains-dari-perspektif-astronomi-geosentris/#sthash.O6kdHPa3.dpuf). Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

 

Tentang Tommy Abdillah

Founder Majelis Ilmu Ulin Nuha, Founder Rumah Tahfidz Al-Quran Ulin Nuha Medan, Praktisi Ruqyah Syar'iyyah As-syifa' Medan, Admin Taushiyah Group Whatsapp, Penulis buku Taushiyah Group BBM, Taushiyah Senja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *