Selasa , Oktober 8 2024
JalanDakwah.info

Bentengi Keluarga Kita dengan Dzikir dan Doa

Semua orang mendambakan kebaikan dan kebahagiaan. Jika ada bencana mengancam, manusia berusaha menangkalnya dengan berbagai cara.  Manusia yang tipis imannya sangat rawan terjerumus dalam kemusyrikan.

Musibah dan bencana hanyalah peringatan untuk menyadarkan manusia terhadap kewajiban penghambaan dan pengabdian kepada Allah, ingat keagungan dan kekuasaan Allah, dan lari menuju Allah dengan segala kelemahannya memohon perlindungan kepada-Nya.

Berdoa dengan segala kerendahan dan kepasrahan sudah menjadi barang langka, sehingga kini  hanya sekedar formalitas dalam momen tertentu saja. Banyak orang meragukan kekuatan do’a sebagai solusi. Logika ilmiah mendominasi dan menafikkan kekuasaan Allah.

Allah Swt berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS Al Mukmin: 60).  Nabi bersabda: ”Sesungguhnya Allah itu Maha Malu dan Maha Pemurah. Allah malu jika ada seseorang yang menengadahkan kedua tangan kepada-Nya tapi kemudian menolaknya dengan tangan hampa.” Lindungilah keluarga kita dengan dzikir dan do’a.

Zikir, Ibadah yang Sangat Agung

Allah berfirman, “Maka ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku juga akan mengingat kalian.” (QS. al-Baqarah: 152).  Orang yang hadir dalam majelis dzikir adalah orang yang berbahagia, karena mendengar ayat Allah dan hadits Nabi yang merupakan sumber ketenangan.

Rasul bersabda: “Sesungguhnya hatiku lupa (tidak ingat kepada Allah), padahal sesungguhnya aku minta ampun kepadaNya dalam sehari seratus kali.” Beliau senantiasa memperbanyak dzikir, mendekatkan diri kepada-Nya dan waspada. Jika ada sebagian waktu terlewat tanpa dzikir, maka beliau menganggapnya dosa dan cepat-cepat istighfar.

Dzikir (mengingat Allah) merupakan pokok dari syukur. Faedah dzikir adalah mendatangkan pertolongan Allah, mendatangkan ampunan dan pahala yang besar.

Dzikir ada dua macam. Dzikir umum: shalat, membaca Al-Qur’an, mempelajari dan mengajarkan ilmu Allah, memuji Allah, menyucikan Allah dari segala yang tidak layak bagi-Nya, mengingat nikmat Allah, mengingat perintah Allah sehingga seseorang segera menjalankannya. Dzikir khusus: tasbih, tahmid, takbir, dan lain-lain.

Dari Abdullah bin Busr ra bahwa seorang lelaki bertanya: “Sesungguhnya syari’at Islam ini terlalu banyak bagiku, maka tunjukkanlah kepadaku sebuah perbuatan yang selalu aku kerjakan” Rasulullah bersabda: “Lisanmu senantiasa basah karena berdzikir kepada Allah”.

Dzikir dan Do’a Perlindungan

Dzikir perlindungan dari gangguan sihir atau jin: Ayat Kursi, surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas, dua ayat terakhir dari surat at-Taubat, doa “a’uudzu bikalimaatillaahittaammaati min syarri maa kholaq”; “bismillaahilladzi laa yadlurru ma’asmihi syai un fil-ardli walaa fissamaai wahuwassamii’ul ‘aliim”.

Doa hendak tidur: “bismillaahi amuutu wa ahyaa, membaca ayat kursi, disusul dengan dua ayat terakhir al-Baqarah, dan “allaahumma aslamtu nafsii ilaika, wa wajjahtu wajhii ilaika, wa fawwadltu amrii ilaika, wa aljaitu dhohrii ilaika, raghbatan wa rahbatan ilaika, laa malja’a walaa manjaa minka illaa ilaika, aamantu bikitaabika alladzii anzalta, wanabiyyika alladzii arsalta”

Wirid setelah shalat: laa ilaaha illallah wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu, yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa kulli syaiin qodiir, ayat kursi, subhaanallaah 33x, al hamdulillah 33x, Allaahu akbar 33x, “laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku waalahulhamdu wahuwa ‘alaa kulli syaiin qadiir, Hasbunallaah wani’mal wakiil 20x,
astaghfirullaahal ‘adziim 20x, sholawat kepada rasul 10x, astaghfirullaah al-‘adziim alladzii laa ilaaha illaa huwa al-hayyu al-qoyyuum wa atuubu ilaih. 3x
, doa sebisanya untuk diri sendiri, keluarga dan yang lainnya, surat al-Fatihah.

Do’a adalah Senjata Orang Mu’min

Rasul bersabda: “ Tiada satupun yang lebih mulia bagi Allah melainkan do’a”. “Do’a itu otaknya ibadah”. “Tiada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain dari berdo’a kepada-Nya sedang kita dalam keadaan lapang”.

Tata cara berdo’a: menghadap Kiblat, basmalah, hamdalah, istighfar dan shalawat, dengan suara lembut dan rasa takut, yakin dipenuhi.

Waktu mustajab: sujud, antara adzan dan iqamat, menjelang shalat dan sesudahnya, sepertiga malam  terakhir, hari Jum’at, antara dzuhur dan ashar serta ashar dan maghrib, khatm Al-Qur’an, hujan, tawaf, menghadapi musuh di medan perang, dan dalam perjalanan.

Tempat  mustajab: Kabah, masjid Rasulullah Saw, makam Nabi Ibrahim as,  bukit Safa dan Marwah, Arafah, Muzdalifah, Mina, jamarat yang tiga, masjid atau mushalla.
Mengapa Do’a Sulit Terkabul

Hubungan antara Rabb dengan hambanya seperti seorang hamba terhadap rajanya: tunduk, takluk, taat, hormat, setia, membela, menjaga serta meninggikan rajanya.  Hubungan antara hamba dengan Tuhannya jauh lebih hebat lagi.  Kenyataan yang terjadi adalah keluh kesah jika tidak sesuai keinginan, merasa keberatan atas ketentuan dan rencana Tuhan Yang Maha Sempurna.

Allah yang menciptakan manusia Maha mengetahui apa yang terbaik bagi setiap manusia.  Bisa saja kita berdo’a untuk meminta sesuatu yang sebenarnya tidak baik bahkan berbahaya.

Berdo’alah dengan bijaksana, mempertimbangkan kepantasan serta keamanan bagi kita dan orang lain, tawadhu, sabar, bersyukur dengan apa yang ada, memelihara salam, banyak membantu dan mendo’akan orang lain, diawali dengan basmalah, diakhiri dengan shalawat nabi, serta penuh penghayatan kepada Allah.

Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa memperbanyak istighfar, Allah jadikan baginya kesukaan dari tiap-tiap kesusahan dan Allah jadikan baginya jalan keluar dari tiap-tiap kesempitan dan Dia rezekikan kepadanya dari jurusan yang dia tidak sangka-sangka.”

Rasulullah Saw bersabda, “Tidak seorangpun muslim yang berdo’a dengan sesuatu do’a yang tidak berunsur dosa atau memutus silaturrahim, kecuali Allah akan memberinya satu dari tiga perkara; do’anya langsung dikabulkan, disimpan untuknya pada hari akhirat, dijauhkan darinya keburukan yang setara dengannya. Berkata para sahabat: “Jikalau begitu, kami akan memperbanyak do’a. Rasulullah menjawab: Allah lebih banyak pemberiannya.” (HR Ahmad)

Kekuatan Doa

Sabda Rasulullah Saw: “Tidak ada yang dapat mencegah takdir kecuali do’a.” (HR. al-Hakim). Di Badar, Rasulullah tak henti-hentinya memohon kemenangan kepada Allah.

Langit Badar yang memerah, menjadi saksi mujarabnya do’a Rasulullah dan kaum mukminin. Kemenangan besar diperoleh pasukan mukminin yang berjumlah lebih sedikit.

Amru Khalid menukil dari Sufyan bin Uyainah yang mengatakan, ”Jangan takut bila Allah tidak akan mengabulkan do’amu karena Dia mengetahui kejelekan yang ada padamu.   Dia mengabulkan do’a dari makhluk-Nya yang paling jelek (iblis terlaknat).  Iblis berkata, ”Beri tangguhlah saya sampai hari kiamat. Allah-pun mengabulkan permintaan Iblis ini dan berfirman, ”Sesungguhnya kamu termasuk yang diberi tangguh.”  Bila permohonan Iblis saja dikabulkan Allah, tidakkah Dia akan mengabulkan permohonan kita?

Kekuatan do’a istri sholihah, pada kisah Nabi Ayub as yang diuji dengan penyakit parah. Istrinya tetap melayani dan mendo’akan kesembuhannya. Allah mengabulkan do’anya. Rasulullah bersabda: “ Ibu lebih penyayang dari pada Bapak, dan do’a orang yang penyayang tidak akan sia-sia”.

Menjaga Rumah dari Gangguan Setan

Kita sangat mendambakan rumah yang nyaman, aman, damai & tenang. Rasulullah Saw bersabda,“Bila hari telah senja tahanlah anak-anakmu untuk tak keluar rumah, karena pada waktu itu banyak setan berkeliaran. Bila waktu telah berlalu, biarkanlah mereka, tutuplah pintu-pintu rumah, sebutlah nama Allah, karena setan tak dapat membuka pintu-pintu yang tertutup. Tutuplah tempat minum & sebutlah nama Allah, tutuplah bejana-bejana kalian dan sebutlah nama Allah, walau dengan meletakkan sesuatu di atasnya, dan matikan lampu-lampu.” (Mutafaqqun’alaihi)

Ada 6 amalan tolak bala bencana yang Allah tunjukkan kepada kita: dzikir-do’a-sholawat, takwa, restu dan ridha orang tua, sedekah, istighfar, silaturrahim, dan senantiasa berbuat baik. Semoga Allah melindungi keluarga kita dari berbagai bala bencana. Amin.

 

Sumber : suara-islam.com

Tentang Tim Jalan Dakwah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *